[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]



4.1 & 4.2 INTRODUCTION & TITIK KERJA


1. Tujuan
 - Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan "DC Biasing"
 - Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan "Operating Point"
2. Alat dan Bahan

Solder

 

Solder berfungsi untuk merekatkan komponen dengan timah

 

Timah

Timah berfungsi sebagai alat perekat komponenBaterai
Fungsi : Sebagai sumber arus listrik dengan menyimpan energi potensial listrik
Spesifikasi : 12V
 

Resistor
Fungsi : Sebagai penghambat arus listrik
Spesifikasi : 10k


Ground 
Fungsi : Sebagai penghantar arus listrik ke tanah




3. Dasar Teori

Pada sub-chapter ini akan diperkenalkan apa itu yang dimaksud dengan DC-Biasing dan Operating point.

Pemahaman akan kedua ini tentunya akan bersifat krusial untuk pemahaman sub-chapter berikutnya.

Sebelum memasuki sub-chapter ada beberapa rumus yang perlu diketahui, antara lain:



Istilah bias dc pada judul bab empat ini menyangkut pemberian tegangan dc kepada

transistor untuk mendapatkan level tegangan dan arus yang tetap. Dalam penguat transistor

level tegangan dan arus yang tetap tersebut akan menempatkan suatu titik kerja pada kurva

karakteristik sehingga menentukan daerah kerja transistor. Oleh karena titik kerja tersebut

merupakan titik yang tetap dalam kurva karakteristik, maka biasanya disebut dengan titik-Q

atau Quiescent Point.


 

Gambar tersebut menunjukkan kurva karakteristik output dengan empat buah contoh titik

kerja yang diberi nama A, B, C dan D. Pada dasarnya titik kerja suatu rangkaian penguat bisa

diletakkan dimana saja di kurva karakteristik tersebut. Namun agar rangkaian penguat dapat

menguatkan sinyal dengan linier atau tanpa cacat, maka titik kerja diusahakan ditempatkan di 

tengah daerah aktif. Disamping itu yang perlu diperhatikan adalah agar titik kerja tidak diletakkan

diluar batas maksimum dari arus maupun tegangan yang sudah ditentukan oleh pabrik.

Apabila hal ini dilanggar transistor akan panas dan cepat rusak.

Agar BJT bias di daerah aktif maka hal-hal berikut harus memenuhi:

- Bagian base-emitter harus panjar maju (forward-biased) yang memiliki tegangan sekitar 0.6V-0,7V

- Bagian base-collector harus panjar mundur (reverse-biased) dengan tegangan bernilai apapun dalam

batas maksimum perangkat.


EXAMPLE

1. Pada grafik titik kerja di bagian dasar teori, titik manakah yang paling ideal sebagai titik kerja?

jelaskan alasannya!

Jawab:

Titik B karena titik tersebut terletak di tengah-tengah yang berarti tidak akan terjadinya

distorsi gelombang. Jika sinyal input dipilih dengan benar, tegangan dan

arus dari perangkat akan bervariasi tetapi tidak cukup untuk mendorong perangkat ke dalam cutoff

atau saturasi.

2. Apa pengertian dari DC-Biasing BJT?

Jawab:

DC-Biasing BJT adalah proses mengalirkan tegangan arus searah (DC) pada bipolar junction transistor

(BJT)


PROBLEM

1. Untuk konfigurasi bias tetap pada Fig 4.73, tentukan:

(a) IBQ. 
(b) ICQ. 
(c) VCEQ. 
(d) VC. 
(e) VB. 
(f) VE




Solution :


2. Berdasarkan informasi yang terdapat pada Fig. 4.75, tentukan:

(a) IC. 
(b) RC. 
(c) RB. 
(d) VCE


Solution:



PILIHAN GANDA


1. Agar BJT bekerja pada daerah aktif maka bagaimanakah arah panjarnya pada persimpangan BJT

   tersebut?

a. basis-emitter panjar maju dan basis-collector panjar mundur

b. basis-emitter panjar mundur dan basis-collector panjar maju

c. basis-emitter panjar maju dan basis-collector panjar maju

d. basis-emitter panjar mundur dan basis-collector panjar mundur

e. basis-emitter panjar maju dan emitter-collector panjar mundur


2. BJT yang bekerja sebagai amplifier biasanya memiliki daerah kerja berjenis?

a. daerah cut-off

b. daerah saturaion

c. daerah aktif

d. daerah reverse-aktif

e. daerah inaktif


4. Prinsip Kerja

Pada rangkaian dibawah ini digunakan transistor yang berarti setidaknya diberikan tegangan sebesar 0.6V-0.7V terhadap kaki basis agar tersambungnya arus dari kaki collector menuju kaki emitter. Pada rangkaian ini terdapatnya arus pada bagian kaki emitter dibuktikan dengan menyalanya LED.

Jadi, proses kerjanya adalah:

Diberikannya tegangan pada kaki basis sebesar >= 0.6 V. Oleh karena itu, arus yang mengalir pada kaki collector dan kaki basis membuat kaki emitter mengeluarkan tegangan yang menuju ke ground sehingga LED menyala


5. Percobaan

GAMBAR RANGKAIAN




SIMULASI RANGKAIAN






6. Download  
Download HTML klik disini
Download gambar alat dan bahan klik disini
Download gambar rangkaian klik disini
Download simulasi rangkaian klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  ELEKTRONIKA 2020/2021 OLEH: Muhammad Farras Bahy Faishal 2010952034 Dosen Pengampu: Darwison, M.T Referensi: 1. Robert L. Boylestad and Lo...